RISING HOPE: disfungsi-ereksi

Klinik Pengobatan Disfungsi Seksual Terbaik Jakarta Pusat

Img: Klinik Apollo

Tempat pengobatan disfungsi seksual terbaik di Jakarta hanya ada di Klinik Apollo. Klinik yang sudah dipercaya untuk mengatasi berbagai macam masalah penyakit kelamin.

Disfungsi seksual sulit untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk berhubungan seksual.

Ketika disfungsi seksual menjadi masalah yang rutin terjadi dan mengganggu, segera lakukan pemeriksaan dan pengobatan dengan dokter.

Disfungsi seksual kemungkinan merupakan tanda peringatan utama penyakit kardiovaskular yang menunjukkan penyumbatan di sistem vaskular pria.

Pria dengan disfungsi seksual berada pada risiko yang signifikan terkena serangan jantung, stroke atau masalah peredaran darah di kaki.

Disfungsi seksual juga dapat menyebabkan depresi. Jika disfungsi seksual mempengaruhi kesejahteraan pria atau hubungannya, segera lakukan pengobatan.

Pengobatan bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan fungsi ereksi dan membantu kesehatan peredaran darah serta membantu kualitas hidup pria.

Ketahui Penyebab Disfungsi Seksual

Salah satu penyebab disfungsi seksual yaitu oleh masalah kesehatan, masalah emosional atau keduanya.

Beberapa faktor risiko yang mempengaruhi adalah:

Berusia diatas 50 tahun.

Memiliki gula darah tinggi.

Memiliki tekanan darah tinggi.

Memiliki penyakit kardiovaskular.

Memiliki kolesterol tinggi.

Merokok.

Obesitas.

Kurang olahraga.

Meskipun disfungsi seksual menjadi lebih umum terjadi seiring bertambahnya usia pria, namun menjadi tua tidak selalu menyebabkan disfungsi seksual.

Beberapa pria tetap berfungsi secara seksual hingga usia 80 tahunan. Disfungsi seksual menjadi tanda awal dari masalah kesehatan yang lebih serius.

Sumber: Klinik Apollo 28/05/2023

Apa saja tanda gejala uretritis? Dan apakah penyakit ini berbahaya?

Uretritis adalah peradangan pada uretra yaitu saluran yang mengarah dari kandung kemih ke bagian luar tubuh.

Kondisi ini bisa terjadi pada pria dan pada wanita serta menyebabkan gejala seperti terbakar atau nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil, merasa dan ingin segera buang air kecil dan adanya darah atau adanya nanah dalam urine yang dapat mengubah warna urine.

Demam dan kedinginan juga bisa menyertai uretritis. Pada orang dewasa, infeksi saluran kemih (ISK) termasuk uretritis yang dapat menyebabkan sejumlah gejala yang mencakup perubahan mental dan kebingungan.

Gejala Umum Penyakit Uretritis

Img: klinikapollojakarta.com

Uretritis sering terjadi secara bersamaan dengan peradangan kandung kemih yang dikenal sebagai sistitis.

Uretra adalah tabung yang menghubungkan kandung kemih ke bagian luar tubuh dan termasuk lubang di ujung penis, baik urine dan air mani melewati uretra.

Sedangkan uretritis merupakan peradangan yang terjadi pada uretra. Penyakit ini disebabkan oleh kuman yang menyebabkan penyakit menular seksual (PMS), atau kuman yang menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) juga disebut infeksi kandung kemih dan gejala dari kondisi ini kemungkinan serupa.

Pria berusia antara 20 hingga usia 35 tahun paling berisiko terkena uretritis menular, seperti halnya pria yang memiliki banyak pasangan seksual atau pria yang melakukan perilaku berisiko tinggi seperti tidak menggunakan kondom atau hubungan seks anal.

Rasa terbakar dan nyeri adalah gejala umum uretritis. Masalah jangka panjang dapat menyebabkan infertilitas (kemandulan) atau penyumbatan uretra (penyempitan).

Infeksi bakteri adalah penyebab paling umum dari uretritis. Penyebabnya bisa termasuk iritasi dan penyakit menular seksual (PMS) seperti klamidia atau gonore (kencing nanah).

Penyakit menular seksual (PMS) gonore (kencing nanah) dan klamidia dapat menyebabkan sebagian besar kasus uretritis menular.

Virus yang menyebabkan herpes dan infeksi lain yang ditularkan selama aktifitas seksual juga dapat menyebabkan uretritis.

Iritasi kimia yang disebabkan oleh sabun, lotion dan cologne dapat menyebabkan nyeri sementara di uretra.

Tanda Seseorang Terkena Peradangan Uretra

Sebelum melakukan pengobatan, maka ketahui setiap tanda dan gejala uretritis terlebih dahulu, antara lain:

Sakit perut.
Darah dalam reproduksi (hematospermia).
Darah dalam urine (hematuria).
Menggigil.
Urine keruh.
Urine gelap.
Demam.
Sering buang air kecil (kencing).
Gatal pada kelamin.
Mual.
Ejakulasi yang menyakitkan.
Hubungan intim yang menyakitkan.
Buang air kecil sakit (disuria).
Nyeri panggul.
Cairan yang keluar dari penis.
Nanah dalam urine.
Urgensi.
Keputihan.
Muntah.

Rasa terbakar dan rasa nyeri saat buang air kecil (kencing) adalah gejala uretritis. Kemungkinan juga merasakan keinginan untuk buang air kecil (kencing) lebih sering dari biasanya.

Gejala lain bisa termasuk gatal, nyeri tekan atau bengkak pada penis, nyeri saat berhubungan seksual atau darah dalam urine atau darah dalam air mani.

Beberapa infeksi juga dapat dikaitkan dengan keluarnya cairan dari penis. Luka yang menyakitkan pada alat kelamin dapat muncul dengan herpes uretritis atau penyakit menular seksual (PMS) lainnya.

Uretritis sederhana tidak menyebabkan demam atau penyakit parah. Namun, jika penyakit menyebar ke organ lain di alat kelamin, di saluran kemih atau ke dalam aliran darah, maka hal itu dapat mengakibatkan hal-hal berikut:

Sakit punggung.
Sakit perut.
Demam tinggi.
Mual.
Muntah.

Metode Pengobatan

Infeksi dapat menyebabkan sebagian besar kasus uretritis, pengobatan antibiotik yang dapat digunakan, seperti:

Pengobatan antibiotik intravena.
Durasi pengobatan berkisar dari 1 hingga 14 hari.
Dalam kasus infeksi menular seksual (IMS), pengobatan antibiotik digunakan secara rutin.
Dalam situasi ini, semua pasangan seksual juga memerlukan pengobatan.

Tidak boleh berhubungan seksual atau harus menggunakan kondom hingga semua pasangan seksual menyelesaikan semua pengobatan medis.

Siapapun dengan tanda-tanda infeksi parah yang telah menular ke seluruh tubuh kemungkinan memerlukan pengobatan antibiotik.

Pencegahan penyakit menular seksual (PMS), termasuk uretritis melibatkan pantangan (tidak ada hubungan seksual) dan penggunaan kondom atau pengaman lainnya. Iritan yang menyebabkan peradangan kulit atau peradangan uretra harus dihindari.

Jika sabun, lotion, cologne atau deterjen menyebabkan iritasi uretra, maka hentikan penggunaannya.

Jika diobati karena uretritis dengan pengobatan antibiotik, maka harus berkonsultasi dengan dokter setelah menyelesaikan semua pengobatan.

Jangan berhenti melakukan pengobatan meskipun sudah merasa lebih baik. Seseorang harus mencari pengobatan jika gejalanya kambuh kembali atau memburuk.